Memaksimalkan Potensi Wanita Syarikat Islam

Oleh : Lilis Ujianti

Sebagai sebuah organisasi wanita  yang sudah cukup matang, Wanita Syarikat Islam telah banyak menorehkan sejarah. Salah satu catatan sejarah yang riil ada dan masih istiqomah  sampai sekarang adalah berjalannya  majelis-majelis taklim. Dimana kegiatan  yang telah dirintis adalah pengajian-pengajian yang dilaksanakan setiap minggu, bulan, maupun selapanan (35 hari sekali).

Itu semua tak lepas dari kerja keras para pendahulu Wanita Syarikat Islam,  yang  dengan segala upaya telah berusaha agar oragnisasi wanita di bawah Syarikat Islam ini tak hanya nama besar saja namun lebih kepada apa yang bisa dipersembahkan untuk negeri Indonesia yang kita cintai ini.

Melalui taklim atau pengajian itulah kaum Wanita Syarikat Islam bisa menambah ilmu, berilaturahmi dan berkoordinasi bagaimana  agar kemajuan organisasi ini tercapai sesuai harapan bersama.

Adalah keniscayaan organisasi yang digawangi para wanita yang dengan suka rela mengorbankan jiwa, raga dan hartanya akan terus bertahan, berkembang bahkan mengalami kemajuan yang pesat.

Pemberian ruang gerak seluas-luasnya  kepada semua kaum Wanita Syarikat Islam dengan tidak pandang bulu untuk bekontribusi terhadap kemajuan organisasi, seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh kaum wanita syarikat Islam.

Mengingat  bahwa  kemajuan sebuah organisasi tak bisa dimotori oleh beberapa orang saja, namun semakin banyak yang memberikan sumbangsih pemikiran akan jauh lebih baik.

Dengan menilik kebebasan ruang gerak yang diberikan tersebut, sudah seharusnya Wanita Syarikat Islam membuat taarget pencapaian yang mudah untuk direalisasikan. Tidak usah muluk-muluk, namun bisa menjadi solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi kaum Wanita Syarikat Islam.

Satu hal yang mendesak  untuk segera dilakukan  adalah dengan menambah materi pada kajian-kajian yang sudah dilaksanakan selama ini. Hal ini  dipandang   sudah  sangat urgent untuk direalisaikan, mengingat organiasai wanita  yang besar ini harus menyesuaikan dengan perkembangan dan perubahan  jaman yang serba cepat.

Kita tidak bisa stagnan dalam berkegiatan apalagi menutup diri dari hal-hal baru yang datang setiap saat.  Harus ada modifikasi   up to date yang sesuai dengan perkembangan jaman agar selalu siap menghadapi tantangan.

Untuk mewujudkan itu semua, peran serta seluruh kaum wanita  syarikat Islam yang berada di bawah badan ortonom Syarikat Islam adalah wajib!. Tidak boleh dibiarkan saat ada yang tidak peduli, acuh bahkan anti  berkegiatan di organisainya sendiri.

Menjadi kewajiban bagi  semua kaum wanita yang berada  di bawah badan ortonom Syarikat Islam untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di Wanita Syarikat Islam.

Realita di lapangan, jamaah pengajian kebanyakan adalah  kaum ibu yang sudah usia lanjut, ada memang ibu-ibu muda namun keberadaannya bisa dihitung dengan jari. Ini adalah PR kita bersama, tidak boleh keadaan sperti ini terus dibiarkan. Mengingat wanita muda harus memiliki pegetahuan yang cukup untuk mendidik putera-puterinya di saat-saat mereka dalam masa keemasan (golden age).

Banyak  yang bisa dikolaborasikan dengan pengajian-pengajian (majelis taklim) yang sudah berjalan selama ini. Salah satunya adalah dengan memasukkan pengetahuan-pengetahuan yang sanagt cepat berkembangnya.

Dimana kita semua tahu bahwa media sosial saat ini sangat berpengaruh terhadap pola hidup dan pola  pikir kita semua.

Untuk itulah memilih materi kajian  yang bisa diterima oleh jamaah haruslah jeli, sebisa mungkin yang dapat membuat adanya  perubahan perilaku dan adanya  ghiroh baru untuk berjuang bersama-sama.

Banyak referensi bagus  yang bisa kita pilih,  dan banyak juga metode yang  bisa dilakukan dengan interaktif learning (pembelajaran, pengisian pengajian yang menarik).

Hal ini kami pandang sangatlah perlu, mengingat metode dan materi merupakan perangkat yang harus dipenuhi agar target dari pengajian bisa berhasil.

Pentingnya mengkolaborasikan pengetahuan kekinian dengan ilmu-ilmu ubudiyah di  pengajian tak lain adalah untuk mengedukasi bahwa mengaji adalah menjadikan diri menjadi bertambah ilmu dan juga  tanggap terhadap realita yang ada saat ini.

Yang pada akhirnya khoerunas  anfanguhun linnas (sebaik-baik manusia adalah yang bermanafaat  bagi orang lain) bisa kita capai.

Lebih luas lagi target kita adalah pengejawantahan  Islam rahmatan lil alamin.

Pada dasarnya wanita adalah pembelajar yang baik, tekun dan siap menerima perubahan jaman. Sehingga tidak sulit untuk memasukkan nilai-nilai agama,  budaya, muamalah dan  sosial dan yang lainnya.

Ketika potensi Wanita Syarikat Islam ini sudah tergarap dengan baik maka bukan hal yang tak mungkin kelak akan muncul daiyah-daiyah yang bisa  berkontribusi besar untuk bangsa ini. Wanita-wanita yang tidak meninggalkan kodratnya sebagai istri dan ibu  namun tetap bisa menjadi   wanita shalihah yang khoreul ummah.

Bahwa wanita adalah ujung tombak kemajuan sebuah bangsa, saat wanita diperlakukan dengan baik dan dimaksimalkan potensinya maka kelak akan lahir anak-anak bangsa yang berkuwalitas.

Belum terlambat untuk saling   bahu-membahu mewujudkan harapan HOS cokromainoto, sebersih-bersih tauhid, sepandai-pandai siasah dan setinggi-tinggi ilmu. *****

Bagikan info ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *