PENDIDIKAN SYARIKAT ISLAM, SARANA MEWUJUDKAN KADER MUSLIM SEJATI

Leken Setiadi – Direktur PeKIK & Ketua FKGC

BANJARNEGARA, SoluSI.info – Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses memanusiakan manusia, melemahnya sikap kekeluargaan, kegotongroyongan, etika, menguatnya sikap individualistis yang mengingkari terhadap hakikat manusia sebagai makhluk sosial merupakan indikator terkikisnya nilai – nilai kemanusiaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses pendidikan untuk memanusiakan manusia sebagaimana yang disebutkan dalam teori humanistik belum terwujud.

Perilaku masa bodoh, ketidakpedulian terhadap lingkungan, hilangnya rasa hormat, berkurangnya etika dalam berbicara, berkurangnya sikap saling menghormati terhadap orang yang lebih tua, melunturnya sikap menyayangi kepada yang lebih muda maupun terhadap teman sebaya merupakan fenomena gejala sosial negatif (negative social symptom) yang terjadi dilingkungan dunia pendidikan saat ini. Hal tersebut apabila dibiarkan akan melahirkan permasalahan sosial yang dapat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat.

Kurikulum Pendidikan Syarikat Islam yang  berupaya merealisasikan prinsip-prinsip dan tujuan pendidikan Moeslim National Onderwijs yang didalamnya memuat prinsip-prinsip kehidupan muslim sejati yang berpedoman al-Qur’an dan sunnah, diharapkan mampu memberikan jawaban dan solusi yang  jitu untuk menangkal gejala sosial negatif (negative social symptom) yang terjadi dilingkungan dunia pendidikan saat ini serta dapat dijadikan sebagai pembuka jalan perubahan budi pekerti ummat muslim didunia. (Kurikulum Pendidikan Syarikat Islam:8:2019)

 

Tujuan Pengajaran Pendidikan Syarikat Islam

Pendidikan Syarikat Islam disusun dengan mengedepankan prinsip-prinsip pendidikan yang mengutamakan pendidikan akhlaq, keimanan, cinta tanah air, gotong-rotong, kesederhanaan hidup, kemandirian, keberanian, keseimbangan serta penguasaan teknologi informasi sehingga nantinya akan lahir seorang Mubalighul Islam yang memiliki keseimbangan pengetahuan dan perilaku kehidupan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Salah satu tujuan strategis yang akan dicapai dalam proses pengajaran Pendidikan Syarikat Islam adalah Tumbuhnya kader Muslim Sejati yang mengenal Sang Pencipta, berpengetahuan Islam setinggi-tingginya, beradab, berbudi pekerti yang halus (berakhlak mulia),  tidak anti teknologi, sehingga mampu menjadi insan yang bermanfaat baik bagi dirinya sendiri, keluarga, bangsa dan negara bahkan masyarakat dunia internasional.

Hal tersebut sejalan dengan pemikiran pendidikan Jang Oetama HOS Tjokroaminoto  didalam Moeslim National Onderwijs:

“Maksud dan tudjuan pengadjaran kita: akan mendapat pemuda putera Muslimin dan pemuda puteri Muslimaat, jang beradab setudju dengan zaman baru (moderen), tetapi tetap tinggal Muslimin dan Muslimaat sedjati, mengandung ruh Islam jang sungguh2 jang tjukup pengetahuan tentang agamanja, sehingga masing2 tjakaplah, bekerdja sebagai “Muballighul Islam” didalam dan diluar kalangan sendiri”.

 

Potensi

Telah menjadi rahasia umum bahwa terjadinya perubahan pemegang jabatan menteri pendidikan di negeri yang kita cintai ini, hampir dipastikan diikuti dengan perubahan kebijakan kurikulum pendidikan nasional.  Hal ini tentu saja mengakibatkan inkonsitensi implementasi kurikulum ditingkat satuan pendidikan sebagai ujung tombak pelaksanaan kurikulum. Implementasi kurikulum yang tidak istiqomah berdampak kurang menguntungkan bagi kehidupan sosial serta terhambatnya pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Disinilah potensi Pendidikan Syarikat Islam untuk ikut serta merealisasikan tujuan pendidikan nasional yang sulit terwujud akibat seringnya terjadi perubahan kebijakan. Dan yang menjadi catatan penting bahwasanya tujuan pendidikan yang hendak dicapai dalam proses pengajaran Pendidikan Syarikat Islam tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional yakni sama-sama mewujudkan manusia yang bertaqwa (muslim sejati).

Pendidikan Syarikat Islam sebagai mata pelajaran muatan lokal di lembaga pendidikan cokroaminoto, memiliki ruang untuk mengatur segala infrastruktur pengajarannya sendiri. Dengan demikian terbuka pula ruang istiqomah untuk melaksanakan proses pengajarannya yang dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sistematis, konsisten dan merdeka, sehingga kemungkinan untuk tercapainya tujuan pendidikan jauh lebih.

 

Strategi

Pengajaran Pendidikan Syarikat Islam tidak bisa dilepaskan dari falsafah Syarikat Islam yakni: pertama Program Asas yang berisi persatuan dalam  ummat Islam, kemerdekaan ummat, sifat pemerintahan (staat), penghidupan ekonomi, keadaan dan derajat manusia, kemerdekaan yang sejati; kedua Program Tandhim (berdasarkan kepada sebersih-bersihnya tauhid, bersandar kepada ilmu (wetenshap), berdasar kepada siyasah) sebagai ruh perjuangan yang akan menghantarkan cita-cita kaum Syarikat Islam untuk “Menjalankan Islam dengan seluas-luasnya dan sepenuh-penuhnya supaya kita bisa mendapat suatu dunia Islam yang sejati dan menurut kehidupan muslim yang sesunguh-sungguhnya”.

Pendidikan merupakan proses pembelajaran pengetahuan, budi pekerti, ketrampilan, tanggung jawab, dan pembiasaan yang bertujuan untuk menjadikan  manusia sebagai seutuhnya sehingga manusia mampu menjalani tugas utama kepemimpinan yang diberikan Alloh SWT sebagai khalifatan fil ard yang memiliki kecakapan memenej kehidupan alam semesta sesuai dengan sunnatulloh. Dan dalam pelaksanaanya pendidikan tidak bisa terlepas dari peranan seorang pendidik yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevalusi.

Pendidik sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pengajaran Pendidikan Syarikat Islam haruslah mengerti dan memahami secara utuh terhadap falsafah Pendidikan Syarikat Islam, sehingga diharapkan akan melahirkan anak didik sesuai tujuan pendidikan yang tertuang didalam Moeslim National Onderwijs.

Anak didik adalah pewaris budaya bangsa masa sebelumnya serta pengukir prestasi bangsa diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu Kurikulum Pendidikan Syarikat Islam harus menumbuhkan rasa bangga akan bangsa dan negaranya sendiri serta memberi inspirasi pada anak didiknya. Kecuali itu, model pengajaran Pendidikan Syarikat Islam harus didasarkan pada keteladanan, motivasi, pengayoman dan pengawasan secara berkesinambungan sebagaimana pemikiran pengajaran pendidikan Jang Oetama H.O.S. Tjokroaminoto.

Pada kenyataannya saat ini, kita lihat bahwa tujuan pendidikan karakter belumlah mencapai keunggulan jiwa, kecerdasan emosional, kecerdasan akal, dan sikap nasionalisme anak didik. Sehingga pengajaran tentang nasionalisme perlu ditumbuh kembangkan, karena nasionalisme merupakan dasar hidup seorang warga negara. Disamping itu, dengan adanya sikap nasionalisme yang tumbuh dalam diri manusia dan diaplikasikan dalam setiap tindakan dan tingkah lakunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bangsanya.

Desain pengajaran Pendidikan Syarikat Islam berupaya mampu menjawab kebutuhan dan tantangan zaman modern yang terkadang banyak melahirkan konflik sosial, sehingga desain pengajaran Pendidikan Syarikat Islam lebih mengedepankan nilai-nilai kemerdekaan sejati.  Sistem Pendidikan Syarikat Islam hadir dengan mengelaborasi pokok-pokok pikiran Program Azas dan Program Tandhim, juga memadukan model pendidikan yang mengintegrasikan partisipasi kaum (community based learning) seperti ruang diskursus kajian peradaban/ kebudayaan, majelis taklim, ruang bermain anak, taman bacaan, sentra kreativitas anak dan remaja.

Disamping itu straegi proses pembelajaran Pendidikan Syarikat Islam yang apabila disingkat menjadi Pendidikan SI ini lebih difokuskan  pada model outclass yakni menitikberatkan belajar pada ruang-ruang terbuka yang memiliki udara bebas sehingga memungkinkan anak untuk membangun kreativitas dan imajinasi yang merdeka sesuai dengan usia peserta didik melalui metodologi bermain yang menyenangkan. (Kurikulum Pendidikan Syarikat Islam:4-5:2019)

 

Metodologi Pengajaran

Metodologi pembelajaran yang coba penulis kembangkan yakni metodologi pembelajaran Pendidikan Syarikat Islam “Fasilitasi Cerita Ngapak” yang sudah penulis ujicobakan ditingkat nasional, merupakan metodologi belajar merdeka yang mengkolaborasikan dari beberapa metodologi yang dikembangkan oleh para ahli. Dimana fokus metodologi ini adalah berusaha memudahkan memfasilitasi (memudahkan), membangun keceriaaan dengan mengajarkan kebersihan hati, kesucian jiwa dan kemurnian niat, serta kegembiraan, menanamkan perasaan cinta yakni mewariskan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan sayang, menjadikan anak rajin ngaji yakni “ngakoni marang kang siji” (tauhid), menghargai proses serta membangkitkan jiwa aktif dan kreatif.

Jika kita melihat fakta yang terjadi dalam beberapa dekade, orientasi pendidikan yang ada saat ini prakteknya lebih dititikberatkan pada mengejar prestasi, membangun pengetahuan, mendapatkan nilai yang tinggi, pendidikan karakter dan menjadikan al-Qur’an sebagai mata pelajaran. Tidak demikian dengan metodologi Pendidikan Syarikat Islam “Fasilitasi Cerita Ngapak”. Orientasi pendidikannya dititikberakan pada bagaimana membangun kebugaran, menciptakan pengalaman yang nantinya akan dirubah menjadi pengetahuan, dari pengetahuan diubah menjadi kecakapan dan dari kecakapan diubah menjadi proses mencipta, mengajarkan tata nilai, mengajarkan budi pekerti (akhlakul karimah) dan menjadikan al-Qur’an sebagai solusi kehidupan.

Dengan menerapkan metodologi ini maka diharapkan peserta didik akan menjadi kader-kader yang memiliki kemerdekaan sejati sebagai prasyarat penting untuk menjadi kader muslim sejati yang memiliki budi pekerti yang halus.

 

Terwujudnya Kader Muslim Sejati

Mewujudkan suatu Dunia Muslim yang sejati dan bisa menurut kehidupan Muslim yang sesungguh-sungguhnya, merupakan cita-cita utama kaum Syarikat Islam. Sejak digulirkannya cita-cita tersebut dalam sebuah Majlis Tahkim Syarikat Islam tempo doeloe, hingga detik ini seolah hanya menjadi sebuah jargon sejarah. Ghirohnya seolah redup ditelan hiruk pikuknya era modernisasi, bahkan nyaris belum dimengerti dan dipahami oleh kader-kader Syarikat Islam itu sendiri. Diperlukan keseriusan dan daya upaya agar cita-cita yang begitu mulia ini hilang atau hanya sekedar menjadi catatan sejarah saja.

Tersusunnya Kurikulum Pendidikan Syarikat Islam merupakan salah satu daya upaya yang dilakukan oleh generasi masa kini untuk membuka jalan bagi terwujudnya cita-cita bersama. Saat ini sudah cukup banyak lembaga pendidikan cokroaminoto yang menerapkan Kurikulum Pendidikan Syarikat Islam meskipun masih dalam tahap rintisan. Dibutuhkan perjuangan yang kuat dari semua lini untuk terus memberian motivasi tanpa henti agar Pendidikan Syarikat Islam mampu mencapai visi misi dan tujuan yang telah ditetapkan.

Terwujudnya suatu dunia muslim yang sejati dan bisa menurut kehidupan muslim yang sesungguh-sunggunya hanya dapat direalisasikan oleh kader-kader muslim sejati yang mendapatkan petunjuk dan bimbingan Alloh swt. Penulis yakin bahwa Pendidikan Syarikat Islam jika dilaksanakan secara istiqomah akan melahirkan kader-kader muslim sejati.

 

(Leken Setyadi – Ketua FKGC dan Direktur PeKIK/Pusat Kajian Islam dan Kebangsaan )

 

Bagikan info ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *