Syarikat Islam Bukan Organisasi Politik

 

“Sebagai sebuah organisasi Syarikat Islam akan kembali kepada khittah awalnya sebagai organisasi yang menghidupkan dagang dan wirausaha di kalangan umat Islam” Ujar Hamdan Zoelfa seperti dilansir republika.co.id.

Dalam mengembalikan perjuangan awal yang dibangun pada tahun 1912, kata Hamdan, SI akan melakukan pemberdayaan ekonomi umat yang masif di seluruh indonesia.
Lima tahun kedepan direncanakan membentuk minimal 2500 usaha mikro dan koperasi.

“Ini akan terus kita bimbing agar jaringan usaha yang kuat dengan basis program sama dilakukan pemerintah semacam kebijakan” katanya.
Mantan ketua MK ini yakin jaringan kerja yang dicanangkan bisa dicapai dengan semangat juang kader kadernya, apalagi bila melihat persoalan pelik yang terjadi selama ini dilatarbelakangi kurangnya semangat dagang umat Islam Indonesia.

“Selama ini kita kurang dalam bidang ekonomi, karena itu dengan kebijakan SI melalui dakwah dagang inilah kita bisa mencatat sejarah penting dalam perjuangan Islam di nusantara kelak” katanya

Jika kuat secara ekonomi akan kuat umat Islam dan bangsa Indonesia, insyaallah kita akan kuat juga dalam bidang politik, pertahanan, dan keamanan. Kuat ekonomi dan kuatan idiologi menjadi basis kekuatan politik” katanya.

Selain kebijakan membangun usaha mikro, SI akan memperkuat pendidikan pada level sekolah menengah kejuruan dengan orientasi bisa lebih cepat membangun usaha dan kekayaan.

“Dengan memperkuat sekolah-sekolah kejuruan menengah dan sekolah-sekolah teknik di seluruh Indonesia diharapkan memperkuat dakwah ekonomi yang dikembangkan SI” ujarnya.

Hamdan kemudian menegaskan SI dibawah kepemimpinan tidak lagi menjadi partai politik (parpol), dia mengaku akan mengambil jarak yang sama dengan semua parpol.

Dalam perjalanannya, dia akan membangun sekolah politik agar melahirkan kader-kader politik indonesia yang Islami, berakhlakul karimah serta tulus dalam mengawal dan memajukan kesejahteraan rakyat. Semoga ini akan ikut memperbaiki keadaan parpol kita yang sedang dramatis dan mengalami kemunduran dalam idealisme” katanya (oelfaruq)

Bagikan info ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *