BANJARNEGARA, SoluSI – Politeknik Banjarnegara menyediakan bibit gratis yang dapat diakses masyarakat baik perorangan maupun kelompok. Bukan hanya untuk Kabupaen Banjarnegara, masyarakat dari Kabupaten Wonosobo, Kebumen, Purbalingga dan Banyumas pun bisa mengajukan surat untuk mendapatkan bibit gratis tersebut.
Demikian disampaikan Bondan Hary Setiawan, SP, MP, Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Politeknik Banjarnegara menanggapi animo masyarakat yang ingin mendapatkan bibit tanaman tersebut. Ditemui di lahan persemaian Banjarnegara yang ada di kompleks kampus Politeknik, Kamis (25/3/2021), Bondan menjelaskan bahwa bibit gratis tersebut merupakan hasil implementasi kerjasama Politeknik Banjarnegara dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliras Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP) Yogyakarta d ibawah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
“Persemaian Banjarnegara yang ada di kampus Politeknik Banjarnegara didirikan sebagai tempat produksi bibit untuk tanaman kehutanan yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat sebagai komitmen menjaga kelestarian alam,” jelasnya.
Untuk mendapatkan bibit gratis tersebut, lanjut Bondan, masyarakat bisa mengajukan melalui dua jalur. Pertama, adalah jalur kelembagaan dari mulai kedinasan di bawah provinsi maupun kabupaten, kecamatan, desa, RW/RT mapun kelompok tani, kelompok masyarakat (organisasi kemasyarakat) melalui surat permohonan ke Persemaian Banjarnegara dengan melampirkan data luas areal yang akan ditanami dan kebutuhan bibit baik jenis maupun jumlahnya.
“Warga juga bisa mendapatkan bibit lawat jalur perorangan dengan membawa foto kopi KTP, namun untuk jalur perorangan, jumlah maksimal pengambilan adalah 25 bibit. Jika lembaga yang mengajukan, boleh mengajukan hingga ribuan bibit,” imbuhnya.
Untuk jenis tanaman yang diproduksi di persemaian Banjarnegara antara lain : tanaman keras kehutanan seperti albasia, jabon, gemilina, dan trembesi dan lain-lain. Selain itu juga diproduksi tanaman buah dari biji seperti alpukat, durian, nangka, jambu dan sirsak. Kemudian tanaman yang memiliki nilai estetika seperti tabebuya, sapu tangan dan pucuk merah.
“Yang tidak kalah penting adalah tanaman yang memiliki peran kuat dalam penanggulangan longsor seperti wilayah dengan mayoritas rawan longsor di kabupaten Banjarnegara yaitu aren dan vetiver (sejenis ilalang yang punya akar kuat). Produksi bibit di tahun 2020 adalah 150 ribu bibit sedangkan pada tahun 2021 target produksi adalah 250 ribu bibit,” beber Bondan.
Tegar Krismon Alex, pengelola persemaian Banjarnegara, menambahkan, kerja sama ini adalah bukti nyata Politeknik Banjarnegara dan BPDASHL SOP Yogyakarta agar memberikan sumbangsih kepada masyarakat sejalan dengan sesanti Politeknik “Bergerak Bersama Membangun Negeri” sekaligus memperkuat sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi yang menghasilkan lulusan yang Kompeten dan Kompetitif.
“Politeknik Banjarnegara juga memberikan pendampingan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi terkait menjaga kuantitas dan kualitas bibit produksi persemaian melalui dosen-dosen program studi Agroteknologi,” jelasnya.
Tegar menambahkan, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bibit tersebut, bisa mengajukan melalui surat dan disampaikan ke Politeknik Banjarnegara. Jika bibit sudah tersedia, selanjutnya pemohon akan dihubungi dan bibit diambil di Persemaian Banjarnegara yang ada di kompleks Politeknik. (hms/mjp).