
SoluSI.info – Saat situasi sekarang ini banyak narasi maupun opini yang dibangun untuk menjastifikasi eksistensi sebuah organisasi maupun anggota organisasi bagaikan air bah yang menenggelamkan saentaro negeri.
Namun pada kenyataan ketika kita amati dengan seksama masih banyak organisasi maupun anggota organisasi yang belum begitu mengerti ataupun menyadari keberadaan organisasi maupun anggota organisasi. Kita bias melihat banyaknya narasi dengan kelihaian beropini, berpendapat, serta memaparkan konsep-konsep organisasi maupun keanggotaan organisasi itu sendiri yang tujuannya seolah memahamkan khalayak agar mengikuti apa yang menjadi opini, pendapat ataupun teori konsep yang disampaika.
Pemahaman – pemahaman , dogma organisasi, maupun konsep organisasi seyogyanya disampaikan ataupun diberikan kepada anggota organisasi terlebih khusus kepada pengemban amanah (pengurus) melalui mekanisme yang sejalan denga tujuan yang ingin dicapai serta bersifat tidak menutup diri dengan perkembangan zaman sehingga akan mudah diterima serta dipahami dengan utuh tanpa mengurangi substansi sebuah organisasi. Jika mekanisme organisasi dengan “wowotan aturan” atau dengan kata lain sesuai konstitusi maka niscaya akan berjalan dengan teratur tanpa harus ada yang merasa “paling”.
Selain konsep – konsep untuk membangun sebuah sistem yang teratur dan bertanggungjawab maka dibutuhkan sebuah formula untuk melaksanakan (mengaplikasikan) konsep tersebut sehingga tidak akan menimbulkan kejenuhan dan stagnasi organisasi. Hal ini dibutuhkan orang (anggota) yang memiliki komitmen tinggi dan kerelaan mendarma bhaktikan pikiran, tenaga, serta waktu. Cita – cita maupun harapan tak mungkin terwujud tanpa adanya kerja keras yang dilandasi dengan komitmen bersama sebagai salah satu spirit untuk membangun sistem yang dikehendaki.
Oleh : Gogon