BANJARNEGARA, SOLUSI-Lazimnya pondok pesantren (Ponpes), biasanya dihuni anak-anak maupun remaja untuk menuntut ilmu. Namun tidak demikian dengan Ponpes Husnul Khatimah asuhan KH Hasyimi Albaturi yang terletak di Desa Tieng, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Pondok ini memiliki 113 santri dengan usia rata-rata di atas 50 tahun.
Hal itu mendorong Yayasan Jumat Barokah Banjarnegara (JBB) untuk memberikan bantuan. Rabu (15/9/2021) dipimpin Pembina JBB Turiman, relawan JBB membawa ratusan mushaf Quran untuk mereka. Juga untuk santri anak-anak usia SD yang biasa ikut memgaji di pesantren itu, dibawakan puluhan buku tulis.
Di bawah udara yang sangat dingin dan juga kabut tebal, para Lansia itu tampak semangat mengkaji Quran dan ilmu agama dari berbagai kitab kuning.
KH Hasimi mengungkapkan dirinya merasa terpanggil untuk kembali ke desanya dan membuat Ponpes khusus Lansia.
“Saya sudah beberapa tahun di luar kota. Kini saatnya membina orang-orang tua di tempat kelahiran saya. Tidak ada kata terlambat untuk mengaji” ujar Hasimi.
Pembina Yayasan JBB Turiman takjup dengan apa yang dilakukan di Ponpes itu. Menurutnya penting sekali membekali para Lansia dengan ilmu-ilmu agama.
“Saya pikir ini bentuk nyata sayang pada orang tua. Bekal ilmu agama itulah bekal sejati yang bisa menyelamatkan orang tua di dunia dan akhirat. Semoga bantuan dari para donatur JBB bermanfaat” harap Turiman.
Salah satu santri Ponpes Husnul Khatimah Hadino mengungkapkan, diriny kerasan menuntut ilmu di pondok itu.
“Saya sudah tua, tinggal menyiapkan bekal kematian. Alhamdulillah di sisa umur saya ada yang membimbing. Tujuan kita hanya satu, mati dengan husnul khotimah. Itu saja” ujar Hadino. (MJ).