BANJARNEGARA – Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara, Drs Indarto M. Si menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Santri 2021 di halaman MAN 2 Banjarnegara, Jumat (21/10/2021). Uniknya, peserta upacara mengenakan sarung bagi kaum laki-laki, sementara kaum wanita nampak anggun dalam balutan busana Muslimah.
Dalam acara yang mengusung tema “Santri Siaga Jiwa Raga” sejumlah pimpinan lembaga di bawah naungan Kementerian Agama hadir. Antara lain : Kepala Kantor Kementeraian Agama, beserta jajaran, Kepala Madrasah Negeri maupun Swasta, sampai Pimpinan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam serta sejumlah lembaga yang masih berkaitan dengan Keagamaan Islam.
Sekda yang membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, dalam sambutannya menjelaskan sejarah singkat tentang Hari Santri. Disebutkan bahwa Indonesia tidak akan pernah merdeka jika tidak ada santri. Tanggal 22 Oktober 1945 kita kenal sebagai “Resolusi Jihad” dan dikumandangkan oleh Syeh Hasyim Asy’ari berisi komando untuk menghadang tentara NICA yang ingin kembali menguasi dan menjajah Indonesia.
“Bung Tomo yang berorasi membakar semangat para pejuang juga merupakan santri. Jadi, wajar jika santri mendapatkan ruang khusus di mata negara, mulai dari penetapan Hari Santri sampai dengan yang terakhir Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 yang menetapkan Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren,” jelasnya.
Selanjutnya disebutkan bahwa santri memiliki peran yang besar dalam membangun negeri. Kami sebagai warga madrasah tentu saja ambil bagian dalam hal ini, karena peserta didik yang belajar di madrasah juga bisa disebut dengan santri.
“Kita patut mengapresiasi pengalaman beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan atas dampak pandemi covid 19 ini,” lanjutnya, hal ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan untuk menghadapi pandemi Covid-19 di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimilikinya.” (kominfo).