BANJARNEGARA – Program Organisasi Penggerak (POP) Yayasan Sahabat Muda Indonesia (YSMI) diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru di Banjarnegara, utamanya dalam hal meningkatkan literasi dan karakter.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara Noor Tamami, dalam audiensi antara YSMI dengan Dindikpora Rabu (6/10/2021).
Noor merasa senang di Kabupaten Banjarnegara ada POP yang dilaksanakan oleh Ormas YSMI.
“Saya harap nantinya ada perubahan yang baik pada sekolah-sekolah sasaran POP. Tentu kami juga ingin melihat bagaimana kiprah Ormas YSMI dalam membantu peningkatan kualitas guru di Banjarnegara” harap Noor.
Ketua Umum YSMI Heni Purwono menjelaskan, pada POP kali ini ada 20 sekolah sasaran dengan 40 guru dan 20 kepala sekolah yang akan dilatih.
“Fokus kita hanya pada peningkatan kapasitas guru dalam melakukan riset, kemudian membuat video pembelajaran dan memanfaatkan video tersebut untuk pembelajaran” jelasnya.
Hal itu, tambah Heni, sesuai dengan praktik baik yang sudah dilaksanakan oleh Ormasnya selama enam tahun dalam pendidikan dan pelatihan perfilman di Banjarnegara.
Meskipun demikian, Heni tidak terlalu berharap muluk hasil program ini bisa terlihat.
“Kita cukup realistis, POP yang harusnya dilaksanakan satu tahun hanya dilaksanakan tiga bulan. Itupun dengan refokusing anggaran yang dipangkas lebih dari separuh dan pelatihan semuanya berbasis daring. Namun kami berusaha agar POP yang kami jalankan paling tidak menghasilkan produk satu buku dan 20 karya film untuk meningkatkan literasi siswa” tandas Heni.