MILAD SYARIKAT ISLAM KE 117 MOMENTUM KEMBALI KE GHIROH PERGERAKAN

SoluSI.info, Banjarnegara: 16 Oktober 2022 Syarikat Islam sebagai ormas Islam tertua di Indonesia mengenang kelahirannya 117 tahun silam. Sejarah mencatat bahwa Syarikat Islam yang sebelumnya bernama Syarikat Dagang Islam (SDI) menjadi pemicu lahirnya organisasi organisasi Islam di Indonesia yang memiliki niat untuk berjuang melenyapkan penjajahan dari muka bumi. Keberanian Haji Samanhudi melalui SDI mengorganisir kaum pribumi yang terampas hak-haknya oleh kaum penjajah untuk melakukan perlawanan patut mendapatkan apresiasi. Ia dan kawan-kawan menyadari betul bahwa untuk melawan kaum yang secara SDM dan fasilitas jauh diatas kaum pribumi ini tidaklah mudah. Namun gelora batiniyahnya yang halus mendorong untuk tetap melakukan perlawanan. Mengapa?

Dengan melihat fakta didepan mata bahwa kaum pribumi yang notabene pemilik tanah air, terampas hak-hak ekonominya sehingga mengakibatkan kesengsaraan pada penghidupan mereka. Sementara para pendatang dengan segala caranya mengeruk kekayaan, menghisap darah rakyat memperlakukannya sebagaimana sapi perahan bahkan berlaku semena-mena, sehingga memicu kemarahan pribumi. Dari situlah tergerak pemikiran dari seorang saudagar batik di Solo yang bernama Samanhudi untuk membela harkat dan martabat serta hak-hak kesejahteraan penghidupan ekonomi rakyat dengan mendirikan organisasi yang diberi nama Syarikat Dagang Islam yang bertujuan melawan dominasi penjajah.

SDI lahir ditengah situasi rakyat pribumi sangat dirugikan baik secara moril maupun materiil akibat perilaku penjajahan. Kehadirannya menawarkan solusi kepada pribumi dalam bentuk gerakan dakwah ekonomi berbasis keadilan (Islam). Gerakan dakwah yang dibangun pertama kali adalah kesadaran bahwa keadilan ekonomi tidaklah mungkin ditegakkan jika masih terdapat penjajahan yang memiliki kecenderungan perilaku menguntungkan kaum kapitalis dan merugikan kaum pribumi. Maka titik fokus utama pergerakan SDI adalah mempersatukan para pedagang batik untuk bersama-sama (jamaah yang terorganisir) melakukan perlawanan terhadap penjajah dengan menguatkan perekonomian rakyat pribumi.

Kini Syarikat Islam sebagai organisasi pergerakan yang melanjutkan gerakan SDI telah memasuki usia satu abad lebih 17 tahun. 117 tahun mampu mempertahankan eksistensinya ditengah banyaknya ormas Islam, merupakan bukti bahwa Syarikat Islam merupakan organisasi yang dapat diterima disemua generasi. Semestinya Syarikat Islam kini telah menjadi organisasi pemersatu ummat, pembela kemerdekaan ummat, ikut andil dalam membangun system negara yang demokratis, menegakkan kesederajatan manusia dan keadilan hukum, serta menjadi pelopor pergerakan perekonomian rakyat yang merujuk pada system perekonomian Islam.

Namun demikian faktanya Syarikat Islam hingga saat ini belum sepenuhnya mampu merealisasikan program asas sebagai misi pergerakan, oleh karena itu momentum milad Syarikat Islam ke-117 ini dapat dijadikan sebagai momentum mengembalikan ghiroh pergerakan kepada pergerakan dasar sebagaimana yang yang dicita-citakan oleh kaum Syarikat Islam yaitu mewujudkan tata dunia muslim yang sesungguhnya dengan menjalankan Islam seluas-luas dan sepenuh-penuhnya, dengan berasaskan pada persatuan dalam ummat Islam, kemerdekaan ummat, negara yang demokratis, penghidupan ekonomi yang berkeadilan sosial, kesederajatan manusia didalam pergaulan hidup dan didalam hukum, serta kemerdekaan sejati dengan bersandar pada sebersih-bersih tauhid, setinggi-tinggi ilmu dan sepandai-pandai siasyah.
Oleh : Leken Setyadi

(Direktur Pusat Kajian Islam dan kebangsaan (PeKIK), Ketua FKGC Kabupaten Banjarnegara).

Bagikan info ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *