MENGAMBIL HIKMAH KISAH-KISAH ORANG TERDAHULU DALAM MENGIMANI KEDATANGAN HARI KIAMAT TAFSIR SURAT AL KAHFI

Materi Pengajian Selapanan Ahad Wage PAC Sigaluh di Bongkolen Sawal, Ahad, 10 Jumadil Awal 1444)
Oleh: Aris Budiyanto*

Mari kita bertafakur, merenung sejenak untuk bertanya pada relung hati kita yang paling dalam seraya mencari jawaban. Siapa saya? Saya ada dari mana? Saya ada untuk apa? Kemana tujuan akhir hidup Saya?. Manusia pertama kali adalah Nabi Adam a.s.. Beliau diciptakan tanpa ayah dan ibu yaitu dari lempengan tanah liat. Kemudian Ibu Siti Hawa diciptakan tanpa Ibu yaitu berasal dari tulang rusuk bengkok Nabi Adam a.s. Nabi Isa diciptakan tanpa Ayah yaitu melalui Malaikat Jibril atas perintah Alloh meniupkan ruh ke dalam rahim Ibunda Siti Maryam. Nabi Muhammad diciptakan oleh Alloh dari saripati tanah melalui sperma Ayahnya Sayid Abdulloh dan Rahim Ibunda Siti Aminah. Kita semua yang hadir ini sama diciptakan Alloh sebagaimana Nabi Muhammad SAW. Maka sungguh aneh pemahaman orang atheis yang tidak mengakui tuhan sebagai causa prima yaitu penyebab atau factor utama terlahirnya manusia dimuka bumi.
Alloh menciptakan jin dan manusia ini dalam rangka untuk beribadah kepada Alloh SWT.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku (Az Zariyat: 56)
Yang Namanya ibadah itu ada dua yaitu ibadah mahdhoh dan ibadah ghoiru mahdhoh. Ibadah mahdhoh artinya ibadah murni atau tak tercampur misalnya sholat, puasa, zakat dan haji. Ibadah ghoiru mahdhoh artinya tidak murni atau tercampur misalnya urusan muamalah: makan/minum, bekerja, berdagang, mencari ilmu, silahturohmi, musyawarah dll.
Tujuan akhir hidup kita adalah bertemu menghadap Alloh SWT kelak di alam akhirat yaitu di Surga. Pertanyaannya adalah kapan kita masuk alam akhirat? Alam akhirat adalah alam kekekalan atau abadi. Alam akherat terjadi setelah alam dunia yang akan diawali dengan hari kiamat. Pertanyaannya adalah Memang betul kiamat itu akan datang? Mari kita lihat fenomena yang ada disekitar kita. Kita tahu kakek Nenek kita ada melalui cerita, foto atau video yang telah disampaikan diambil/direkam bapak/Ibu kita, walaupun kita belum bertatap muka langsung dengan kakek nenek kita yang sudah meninggal, namun keberadaan mereka berdua nyata dan kita yakini sampai sekarang. Begitu juga dengan informasi hari kiamat ini ada dan kita yakini kebenarannya karena datangnya dari Alloh melalui firmannya Al Quranul Karim yang dibawa oleh Baginda Rasulullah SAW diwariskan kepada sahabatnya, para tabiin, para tabiut tabiin, para ulama/kiai, ustadz/ustazdah hingga kita. Bahkan hari ini kita akan bersma-sama menkaji tentang “Mengambil Hikmah Kisah-Kisah Orang Terdahulu Dalam Mengimani Hari Kiamat Tafsir Al Quran Surat Al Kahfi”. Adapun kisah-kisah yang dapat kita petik hikmanya ada 4 yaitu sebagai berikut:
1. Orang yang diberi kekuatan fisik/pemuda hatinya penuh keimanan
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ
Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami menambahkan petunjuk kepada mereka. (Al Kahfi:13)
Di dalam surat Al Kahfi ayat 13-21 Alloh SWT mengisahkan sekelompok pemuda yang terdiri dari anak-anak para raja Romawi dan orang-orang terhormat mereka. Mereka sepakat dalam satu kalimat iman. Mereka menjadi satu tangan yang saling membantu dan bersaudara dalam kejujuran. Membangun tempat ibadah untuk melakukan kegitan ibadah Bersama. Kegiatan para pemuda tersebut bertentangan dengan agama dan keyakinan raja dan rakyatnya diwaktu itu. Kemudian mereka dilaporkan kepada raja mereka, sehingga raja memanggil dan menanyakan tentang masalah dan kegiatan mereka, maka mereka menjawab dengan benar dan bahkan mengajak raja untuk menyembah Alloh SWT. Kemudian raja menolak dan mengancam mereka dan menyuruh meninggalkan pakaian yang mereka kenakan yang padanya terdapat perhiasan kaumnya. Kemudian raja memberikan waktu kepada sekelompok pemuda tersebut untuk berpikir ulang dan Kembali kepada agama dan keyakinan raja dan rakyatnya. Akhirnya sekelompok yang berjumlah tujuh pemuda dan anjing yang bernama khitmir tersebut uslah yaitu mengasingkan diri ke gua dan Alloh selamatkan jiwa dan imannya dari kejaran dan paksaan raja dan tentaranya. Mereka ditidurkan oleh Alloh di gua tersebut selama 309 tahun.
Kemudian Alloh bangkitkan Kembali sekelompok pemuda tersebut utuh sebagaimana pertama kali mereka ditidurkan.Mereka mengira seperti tidur sebentar. Diutuslah salah satu pemuda untuk mencari makan ke kota. Pada saat perjalanan ke kota salah satu pemuda tersebut keheranan karena sudah terjadi banyak perubahan di setiap tempat yang mereka temui. Kemudian pada saat pemuda tersebut membayar makanan dengan uang perak maka sang penjual makanan kaget bahwa uang perak tersebut adalah uang kuno yang tidak berlaku dan pemuda tersebut dilaporkan raja yang muslim karena sudah menemukan harta karun. Maka raja yang muslim menanyainya hingga pemuda tersebut menceritakan kejadian sesungguhnya. Akhirnya raja yang muslim ingin menemui ketujuh pemuda tersebut di gua.
وَكَذٰلِكَ اَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوْٓا اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيْهَاۚ اِذْ يَتَنَازَعُوْنَ بَيْنَهُمْ اَمْرَهُمْ فَقَالُوا ابْنُوْا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًاۗ رَبُّهُمْ اَعْلَمُ بِهِمْۗ قَالَ الَّذِيْنَ غَلَبُوْا عَلٰٓى اَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَّسْجِدًا
Demikian (pula) Kami perlihatkan (penduduk negeri) kepada mereka agar mengetahui bahwa janji Allah benar dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. (Hal itu terjadi) ketika mereka (penduduk negeri) berselisih tentang urusan (penghuni gua). Kemudian mereka berkata, “Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua itu). Tuhannya lebih mengetahui (keadaan) mereka (penghuni gua).” Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Kami pasti akan mendirikan sebuah masjid di atasnya. (Al Kahfi: 21)
Alloh SWT kuasa untuk membangkitkan orang tidur 309 tahun utuh sedia kala begitu juga Alloh SWT mampu untuk membangkitkan manusia dari alam kubur sejak Nabi Adam sampai nanti di hari kiamat kemudian dihitung amal perbuatannya dan dimasukan surga atau neraka. Pertannyaannya adalah apa akita masih ragu akan hari kiamat?
2. Orang yang diberi nikmat rizki yang melimpah tetapi kufur nikmat sehingga dicabut nikmatnya oleh Alloh۞ وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا رَّجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِاَحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ اَعْنَابٍ وَّحَفَفْنٰهُمَا بِنَخْلٍ وَّجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًاۗ كِلْتَا الْجَنَّتَيْنِ اٰتَتْ اُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ مِّنْهُ شَيْـًٔاۙ وَّفَجَّرْنَا خِلٰلَهُمَا نَهَرًاۙ وَّكَانَ لَهٗ ثَمَرٌۚ فَقَالَ لِصَاحِبِهٖ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَنَا۠ اَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَّاَعَزُّ نَفَرًا وَدَخَلَ جَنَّتَهٗ وَهُوَ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖۚ قَالَ مَآ اَظُنُّ اَنْ تَبِيْدَ هٰذِهٖٓ اَبَدًاۙ وَّمَآ اَظُنُّ السَّاعَةَ قَاۤىِٕمَةً وَّلَىِٕنْ رُّدِدْتُّ اِلٰى رَبِّيْ لَاَجِدَنَّ خَيْرًا مِّنْهَا مُنْقَلَبًا

Berikanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka sebuah perumpamaan, yaitu dua orang laki-laki. Kami berikan kepada salah satunya (yang kufur) dua kebun anggur. Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan Kami buatkan ladang di antara kedua (kebun) itu.
Kedua kebun itu menghasilkan buahnya dan tidak berkurang (buahnya) sedikit pun. Kami pun alirkan sungai dengan deras di celah-celah kedua (kebun) itu.
Dia (orang kafir itu) juga memiliki kekayaan besar. Dia lalu berkata kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengannya, “Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat.
Dia memasuki kebunnya dengan sikap menzalimi dirinya sendiri (karena angkuh dan kufur). Dia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya.
Aku kira hari Kiamat tidak akan datang dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada ini. (Al Kahfi: 32-36)

قَالَ لَهٗ صَاحِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَكَفَرْتَ بِالَّذِيْ خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوّٰىكَ رَجُلًاۗ لٰكِنَّا۠ هُوَ اللّٰهُ رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِرَبِّيْٓ اَحَدًا وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚاِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَّوَلَدًاۚ فَعَسٰى رَبِّيْٓ اَنْ يُّؤْتِيَنِ خَيْرًا مِّنْ جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِّنَ السَّمَاۤءِ فَتُصْبِحَ صَعِيْدًا زَلَقًاۙ اَوْ يُصْبِحَ مَاۤؤُهَا غَوْرًا فَلَنْ تَسْتَطِيْعَ لَهٗ طَلَبًا
Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya ketika bercakap-cakap dengannya, “Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?
Akan tetapi, aku (percaya bahwa) Dia adalah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhanku.
Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, “Mā syā’allāh, lā quwwata illā billāh” (sungguh, ini semua kehendak Allah. Tidak ada kekuatan apa pun kecuali dengan [pertolongan] Allah). Jika engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu,
Mudah-mudahan Tuhanku akan memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik daripada kebunmu (ini) dan mengirimkan petir dari langit ke kebunmu sehingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin
Atau airnya menjadi surut ke dalam tanah sehingga engkau tidak akan dapat menemukannya lagi.” (Al Kahfi: 37-41)

وَاُحِيْطَ بِثَمَرِهٖ فَاَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلٰى مَآ اَنْفَقَ فِيْهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَا وَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُشْرِكْ بِرَبِّيْٓ اَحَدًا
Harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya (tanda sangat menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedangkan pohon anggur roboh bersama penyangganya dan dia berkata, “Aduhai, seandainya saja dahulu aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhanku. (Al Kahfi:42)
Di dalam Surat Al kahfi: 32-42 dikisahkan seorang yang dikarunia rizki yang melimpah dengan dua kebun yang ditengahnya aliri sungai yang airnya deras. Kebun anggur yang dikelilingi kurma dengan buahnya yang melimpah. Namun dengan rizki yang melimpah tersebut dia lupa kepada Allloh, lupa akan adanya hari kiamat, dengan sifat sombongnya dia memamerkan harta dan pengikutnya kepada temannya yang miskin. Temannya yang miskin dan beriman kepada Alloh menasehati temannya yang kufur tersebut untuk bersyukur kepada Alloh dan menyakini tidak ada kekuatan apapun kecuali kepada Alloh. Kemudian dicabutlah nikmat harta orang kufur tersebut dengan Alloh hancurkan kebun anggur dan kurma hingga terbakar disambar petir dan tanahnya mennjadi licin tidak dapat ditanami Kembali. Akhirnya orang kufur tersbut menyesal atas perbuatannya.
3. Orang yang diberi ilmu yang tinggi tetapi tinggi hati/sombong dan dingatkan oleh Alloh untuk menununtut ilmu kembali dengan sabar.

قَالَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا قَالَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا قَالَ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ صَابِرًا وَّلَآ اَعْصِيْ لَكَ اَمْرًا قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا ࣖ

Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) dari apa yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?”
Dia menjawab, “Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku.
Bagaimana engkau akan sanggup bersabar atas sesuatu yang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentangnya?”
Dia (Musa) berkata, “Insyaallah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun.”
Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku, janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang apa pun sampai aku menerangkannya kepadamu.”
Pada saat Nabi Musa berdialok dengan para pengikutnya Bani israil, terjadi tanya jawab. Nabi Musa dapat menjawab seluruh pertanyaan Bani Israil dengan benar. Sehingga pengikutnya Bani Israil memuji Nabi Musa adalah seorang Nabi yang sangat pandai dan berilmu. Hal ini yang menjadi hati Nabi Musa merasa ujub, hingga Alloh menginggat Nabi Musa untuk mencari ilmu dan berguru kepada hamba Alloh yang lain yang lebih pandai dan berilmu yaitu Khidir. Ketika bertemu Khidir Nabi Musa menyampaikan maksudnya untuk berguru kepada Khidir, namun Khidir menolaknya karena Nabi Musa dijamin tidak akan sabar dalam menerima ilmu darinya. Dengan memaksa akhirnya Nabi Musa diijinkan oleh Khidir untuk berguru dengannya dengan syarat sabar, dilarang menyalahkan gurunya sebelum menerima penjelasan dari gurunya dengan jelas.
Di dalam perjalanannya pertama keduanya naik perahu, lalu Khidir melubangi perahu tersebut. Nabi Musa menyalahkan Khidir karena telah berbuat kesalahan yang besar. Khidir mengingatkan Nabi Musa akan janjinya untuk sabar sebelum diberi penjelasan, sehingga Nabi Musa minta maaf dan meminta untuk diberi kesempatan lagi. Pada perjalanan kedua tatkala keduanya menjumpai seorang anak kecil, maka Khidir membunuhnya, kemudian Nabi Musa menyalahkan Khidir karena sudah berbuat kemungkaran. Khidir mengingatkan Nabi Musa tidak akan sabar bersamanya. Nabi Musa minta maaf dan diberikan kesempatan satu kali lagi. Pada perjalanan ketiga keduanya mendatangi penduduk negeri di dalamnya terdapat rumah yang hendak roboh. Khidir memperbaiki rumah tersebut hingga selesai. Nabi Musa menyampaikan kepada Khidir untuk meminta upah atas pekerjaannya memperbaiki rumah yang hendak roboh tersebut. Akhirnya Khidir menyampaikan kepada Nabi Musa yang tidak sabar dalam mengikuti perjalanan Khidir hingga Khidir memutuskan untuk berpisah.
Khidir menjelaskan pertama perbuatan melubangi perahu dikarenakan nanti akan berjumpa dengan para perompak yang mengambil paksa perahu yang kondisinya masih baik. Dengan melubangi perahu tersebut akan menyelamatkan dari para perompak. Kedua perbuatan membunuh anak kecil dikarenakan dia akan tumbuh menjadi pemuda ahli maksiat padahal kedua orang tuanya sholih. Diharapkan dari orang tua yang sholih tersebut akan lahir anak berikutnya yang sholih pula. Ketiga Khidir memperbaiki rumah yang hendak roboh dan tidak meminta upah karena rumah tersebut adalah rumah anak yatim piatu yang ditinggal kedua orang tuanya. Di dalamnya terdapat harta peninggalan kedua orangnya. Dengan memperbaikinya rumahnyaakan menyelamatkan harta peninggalan kedua orang tuanya.
Nabi Musa menyaksikan berbagai tindakan Khidir yang bertentangan dengan ilmu syari’at sedangkan Khidir diajarkan oleh Alloh dengan ilmu hikmah atau ilmu laduni. Makanya diperlukan kesabaran tingkat tinggi di dalam belajar menuntut ilmu.
4. Orang yang diberi jabatan/kekuasaan untuk menolong orang tanpa meminta imbalan
ثُمَّ اَتْبَعَ سَبَبًا حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُوْنِهِمَا قَوْمًاۙ لَّا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ قَوْلًا قَالُوْا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلٰٓى اَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا قَالَ مَا مَكَّنِّيْ فِيْهِ رَبِّيْ خَيْرٌ فَاَعِيْنُوْنِيْ بِقُوَّةٍ اَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا ۙ اٰتُوْنِيْ زُبَرَ الْحَدِيْدِۗ حَتّٰىٓ اِذَا سَاوٰى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوْا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَعَلَهٗ نَارًاۙ قَالَ اٰتُوْنِيْٓ اُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا ۗ
Kemudian, dia mengikuti suatu jalan (yang lain lagi).
Hingga ketika sampai di antara dua gunung, dia mendapati di balik keduanya (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan.455)
455) Mereka tidak dapat memahami bahasa orang lain karena bahasa mereka sangat jauh bedanya dari bahasa yang lain dan mereka pun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas karena kekurangcerdasan mereka.
Mereka berkata, “Wahai Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj456) adalah (bangsa) pembuat kerusakan di bumi, bolehkah kami memberimu imbalan agar engkau membuatkan tembok penghalang antara kami dan mereka?”
Ya’juj dan Ma’juj ialah dua bangsa yang berbuat kerusakan di bumi.
Dia (Zulqarnain) berkata, “Apa yang telah dikuasakan kepadaku oleh Tuhanku lebih baik (daripada apa yang kamu tawarkan). Maka, bantulah aku dengan kekuatan agar aku dapat membuatkan tembok penghalang antara kamu dan mereka.
Berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga ketika (potongan besi) itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulqarnain) berkata, “Tiuplah (api itu).” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu). (Al Kahfi:92-96)

اٰتُوْنِيْ زُبَرَ الْحَدِيْدِۗ حَتّٰىٓ اِذَا سَاوٰى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوْا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَعَلَهٗ نَارًاۙ قَالَ اٰتُوْنِيْٓ اُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا ۗ فَمَا اسْطَاعُوْٓا اَنْ يَّظْهَرُوْهُ وَمَا اسْتَطَاعُوْا لَهٗ نَقْبًا قَالَ هٰذَا رَحْمَةٌ مِّنْ رَّبِّيْۚ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ رَبِّيْ جَعَلَهٗ دَكَّاۤءَۚ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّيْ حَقًّا ۗ ۞ وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ يَّمُوْجُ فِيْ بَعْضٍ وَّنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَجَمَعْنٰهُمْ جَمْعًا ۙ
Berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga ketika (potongan besi) itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulqarnain) berkata, “Tiuplah (api itu).” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).”
Maka, mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak mampu mendakinya dan tidak mampu (pula) melubanginya.
Dia (Zulqarnain) berkata, “(Tembok) ini adalah rahmat dari Tuhanku. Apabila janji Tuhanku telah tiba, Dia akan menjadikannya hancur luluh. Janji Tuhanku itu benar.”
Pada hari itu Kami biarkan sebagian mereka (Ya’juj dan Ma’juj) berbaur dengan sebagian yang lain. (Apabila) sangkakala ditiup (lagi), Kami benar-benar akan mengumpulkan mereka seluruhnya. (Al Kahfi: 96-99).
Raja Zdulqarnain adalah seorang raja Romawi dan Persia dengan daerah kekuasaanya mulai dari tempat terbitnya matahari hingga tempat tenggelamnya matahari. Ketika di dalam perjalananya mengarungi daerah kekuasaanya berjumpa dengan suatu kaum yang tinggal di kedua bukit diantara dua gunung. Kaum tersebut diganggu oleh Ya’juj dan Ma’juj yaitu manusia yang berbuat kerusakan baik tanaman maupun manusia. Kaum yang diganggu Ya’juj dan Ma’juj meminta bantuan kepada raja Dzulqarnaian seraya menjanjikan memberikan harta yang banyak. Raja Dzulqarnain bersedia membantu dan menolak pemberian imbalan karena ia merasa Alloh telah memberikan sesuatu lebih dari apa yang dijanjikan kaum tersebut. Seraya meminta bantuan untuk mempersiapkan besi dan tembaga maka dibuatlah dinding yang terbuat dari besi dan tembaga yang dicor dengan tinggi sama rata dengan puncak gunung.
Dzulqarnain menjelaskan bahwa dinding ini adalah rahmat Alloh, maka apabila sudah dating janji Alloh, akan dijadikan hancur luluh dinding tersebut hingga Ya’juj dan Ma’juj mampu menerobos terus membuat kerusakan di muka bumi.Maka ini pertanda malaikat isrofil akan meniup sankakala pertanda kiamat telah tiba. Semoga dengan kisah ini menyakinkan kita akan datangnya hari kiamat dan kebenaran janji Alloh SWT. Waallohu ’Alam Bishowab.

(Penulias adalah Wakil Direktur Pusat Kajian Islam dan Kebangsaan (PeKIK)

Bagikan info ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *