SoluSI.Info-Banjarnegara: Setelah sekian lama dinanti oleh masyarakat dusun Kalikidang desa Gumingsir akhirnya pembangunan gedung Darul Athfal Cokroaminoto Gumingsir kecamatan Pagentan dimulai. Harapan masyarakat memiliki gedung yang representatif untuk pembelajaran putra-putri mereka yang bersekolah di DA Cokroaminoto Gumingsir kini telah didepan mata. Kerinduan itu sangatlah dimaklumi karena selama beberapa tahun pasca terjadinya musibah tanah longsor menyebabkan anak-anak harus melakukan pembelajaran di tempat darurat.
Bukti kerinduan itu dibuktikan dengan semangat masyarakat dukuh Kalikidang desa Gumingsir melakukan kerja bakti untuk meratakan tanah wakaf seluas 390 m2 yang terletak di rt.03 rw.01 desa Gumingsir tersebut hingga saat ini siap untuk didirikan gedung diatasnya. Ahad, (15/01/2023) ketua YPI Cokroaminoto Cabang Banjarnegera didampingi Kepala Desa Gumingsir, Bejo Suroso, Ketua Komite, Adi Waluyo dan Kepala Darul Athfal Cokroaminoto Gumingsir, Aji Nurwibowo melakukan peletakkan batu pertama sebagai pertanda dimulainya pembangunan.
Pembangunan yang ditarget selesai dalam kurun waktu 2 (dua) bulan dan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp. 150.000.000 (seratus limapuluh juta rupiah) ini menurut keterangan yang disampaikan oleh Teguh Puji Wasono selaku penanggung jawab pembangunan yang ditugaskan oleh yayasan konstruksi bangunan dibuat dalam bentuk konstruksi bangunan tahan gempa yang bagian atasnya terbuat dari kayu. Menurutnya alasan dibuatnya konstruksi bangunan tahan gempa dikarenakan daerah tersebut merupakan daerah yang rawan terjadinya tanah bergerak, dengan model konstruksi seperti itu maka harapannya akan lebih aman dan nyaman untuk tempat pembelajaran.
“menurut pengamatan kami dan informasi yang kami dapatkan dari kepala DA, daerah ini merupakan daerah yang rawan tanah bergerak sehingga konstruksi bangunannya kami buat konstruksi bangunan tahan gempa, dengan harapan nantinya akan lebih aman dan nyaman untuk tempat pembelajaran.” Terang Teguh yang diiyakan oleh Aji.
Sementara itu menurut keterangan Subur selaku ketua YPI Cokroaminoto Cabang Banjarnegara usai meletakkan batu pertama menyampaikan bahwa saat ini yayasan baru mampu menopang dana sebesar 60 persen dari total dana anggaran yang dibutuhkan yang diperoleh dari para donatur yang tidak mengikat. Oleh karena itu yayasan masih kekurangan dana sebesar 40 persen. Saat dikonfirmasi apakah yayasan sanggup untuk memenuhi kekurangan dana yang diperlukan, Subur mengatakan bahwa sekolah swasta merupakan sekolah milik masyarakat, oleh karena itu ia berharap kepedulian masyarakat setempat untuk bersama-sama dengan yayasan memikirkan kekurangan dana tersebut.
‘Kami membuka ruang seluas-luasnya kepada Ummat Islam khususnya di kecamatan Pagentan, dan kaum Syarikat Islam diseluruh Indonesia untuk ikut serta membantu penyelesaian gedung dengan cara memberikan donasi berupa infak yang tidak ditentukan nominalnya guna terselesaikannya pembangunan.” Ucap Subur. (ls).