2 Menit Baca

Pengajian Umum Kaum Syarikat Islam Ancab Punggelan Perkuat Trilogi Kader

 

SoluSI.Info-Banjarnegara: Ahad 21 Juli 2024, ribuan jamaah dari berbagai desa dikecamatan Punggelan memenuhi GOR Pemuda dusun Tembelang guna menghadiri pengajian rutin Ahad Wage kaum Syarikat Islam. Kegiatan yang digelar bertepatan dengan bulan Muharam tersebut sengaja mengusung tema penguatan trilogi Syarikat Islam yakni sebersih-bersih taukhid, setinggi-tinggi ilmu dan sepandai-pandai siasyat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kaum dan menjadikan Syarikat Islam lebih baik lagi kedepan serta memperkuat kaderisasi. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Ranting Syarikat Islam Bondolharjo Mokh. Basuki.

Basuki juga mengatakan bahwa tumpah ruahnya para jamaah menghadiri pengajian, tidak terlepas dari semangat para Pemuda Muslim, Wanita Syarikat Islam dan pengurus Syarikat Islam ranting Bondolharjo dalam memikul tanggung jawab sebagai tuan rumah.

“Alhamdulillah, tumpah ruahnya para jamaah menghadiri pengajian pada hari ini, tidak terlepas dari semangat para Pemuda Muslim, Wanita Syarikat Islam dan pengurus Syarikat Islam ranting Bondolharjo dalam memikul tanggung jawab sebagai tuan rumah.” Terang Basuki.

Ketua panitia pelaksana sekaligus Ketua Ranting, Turman Puji Raharjo menyampaikan pentingnya kaderisasi melalui pendidikan, ia menegaskan bahwa kaum Syarikat Islam agar menyekolahkan putra putrinya dilembaga pendidikan Cokroaminoto sebagai lembaga pendidikan yang dimiliki Syatrikat Islam. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PAC Syarikat Islam H. Marjan. Bahkan ia dengan bangga juga mengatakan bahwa dirinya merupakan alumni dari MTs. Cokroaminoto Tanjungtirta.

H. Fathurohman salah satu pengurus Pimpinan Cabang Syarikat Islam kabupaten Banjarnegara memberikan arahan agar kaum Syarikat Islam memahami dan mengerti tahun baru Hijriah.

“Kaum Syarikat Islam harus mengerti tahun Hijriah karena tahun Hijriah merupakan tahun milik ummat Islam, jangan sampai ditanya tidak tahu”. Ungkap Kyai Fat.

Pada kesempatan tersebut Kyai Fat juga menyampaikan 3 (tiga) wasiat salah satu pembantu Nabi Muhammad SAW yang bernama Tsaoban bin Bujdud yang disampaikan kepada istrinya sebelum beliau meninggal, yang pertama “kurang adoh” (kurang jauh) ia menyesali karena ternyata ia baru mengetahui bahwa semakin jauh seseorang dalam menempuh jarak menuju tempat ibadah maka akan semakin banyak pahalanya, yang kedua “ka ora sing anyar” (kok bukan yang baru) ia menyesali karena semasa hidupnya tidak memberikan sesuatu kepada seseorang dengan sesuatu yang baru padahal memberikan sesuatu yang baru pahalanya jauh lebih besar dan wasiat yang ketiga “ka ora kabeh” (kok tidak semuanya) ia menyesal karena memberikan sesuatu yang baik sedikit saja pahalanya sudah besar apalagi memberikan semuanya. (Kang Leken)