4 Menit Baca

LUAR BIASA VISITASI TINDAK LANJUT HASIL AKMI MTs COKROAMINOTO TANJUNGTIRTA RIDWAN FAUZI SEPERTI BERADA DISEKOLAH ALAM

 

 

Solusi.Info-Banjarnegara; Hawa dingin masih menyelimuti lingkungan Madrasah Tsanawiyah Cokroaminoto Tanjungtirta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mascot, sebuah madrasah yang  menempati peringkat lima besar MTs Negeri dan Swasta se Jawa Tengah menyambut kehadiran Ridwan Fauzi pendamping Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) tingkat nasional. Pria kelahiran Bandung Jawa Barat ini menapakkan kaki untuk pertama kalinya di madrasah kampung prestasi metropolitan untuk melaksanakan visitasi tindak lanjut hasil AKMI pada  hari Selasa (12/11/2024).

Begitu memasuki pintu gerbang mascot, Ridwan langsung berjalan menyusuri jalan setapak berlantaikan tanah liat bersama kepala madrasah para guru  dan tenaga kependidikan menuju Aula Serbaguna HOS Tjokroaminoto yang dikelilingi alam yang indah. Setibanya dihalaman aula alunan drumband gempita nada mascot serta tarian dawet ayu hasil kreasi siswa membahana menyambut kehadirannya. Begitu Ridwan memasuki ruang aula yang terbuat dari bambu hentakan rebana  Kasyiful Qulub melantunkan mahalul qiyam yang menyejukkan hati menghantarkan prosesi visitasi tindak lanjut hasil AKMI yang diikuti oleh seluruh guru, karyawan serta seluruh siswa dimulai.

Tujuan diadakannya AKMI yaitu untuk “meningkatkan kualitas pembelajaran siswa, yang dalam pelaksanaanya terdiri dari dua tahapan pelaksanaan asesmen yaitu AKMI sendiri yang dilakukan oleh siswa kemudian tindak lanjutnya bagaimana meningkatkan kualitas belajar yang dilakukan oleh guru. Aspek yang di nilai dalam AKMI terutama yang dilakukan oleh pendamping tindak lanjut AKMI dari pengukurannya terhadap guru, pertama guru bagaimana memahami tentang empat literasi yaitu membaca, sains, numerasi, sosial budaya itu diskenariokan menjadi skenario pembelajaran dan itu termasuk menyangkut seluruh mata pelajaran jadi mempermudah siswa memahami di pembelajaran itu dan luar biasa hasilnya ketika memahami literasi membaca, sosial budaya, sains numerasi.

AKMI penting untuk pengembangan pendidikan madrasah, karena melaui AKMI pembelajaran literasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, siswa bisa eksis serta bisa menerapkan dalam kehidupan nyata, jadi siswa betul betul mandiri, kreatif, inovasi, dan bisa mengembangkan minat bakat yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Hal tersebut sebagaiman diungkapkan Ridwan saat diwawancara.

Ia sudah melakukan pendampingan AKMI ditahun ini pada 3 kabupaten yaitu, kabupaten Bogor, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara, dilihat dari tantangannya ketika berbicara tentang AKMI itu tidak membicarakan siswa melainkan guru mindsetnya yang harus dirubah pola pikir, bagaimana membuat skenario pembelajaran yang terintegrasi misalkan, dalam suatu mapel ada literasi membaca, numerasi, atau mencakup ke empatnya dan ketika sudah terbiasa kegiatan pembelajaran akan mudah dan output siswanya juga akan terlihat dari produk hasil siswa nya.

Yang terlibat dalam kegiatan ini bukan hanya guru dan siswa melainkan juga ada kementerian agama, dirjen pendis yang menyusun, steakkholder pengawas, serta melibatkan peran komite. Dengan adanya AKMI, ini sesuai dengan kebutuhan zaman, bahwa kebutuhan literasi menjadi kebutuhan yang tidak bisa di nafikkan menjadi kebutuhan bersama dan ini peran seluruhnya baik masyarakat, orang tua komite kemudian dikomunikasikan dan didesain menjadi program di madrasah dan harus menjadi sebuah program khusus termasuk di penganggaran, kemudian menjadi program yang menjadi program utama atau prioritas madrasah itu sendiri.

Pengembangan AKMI itu harus berupa data dari mulai dasar, cakap, mahir dan terampil, itu menjadi tolak ukur yang harus menjadi program peningkatan kualitas dari guru kemampuan literasi pembelajaran dengan literasi itu menjadi harus dikuatkan contohnya, kurangnya di membaca, di numerasi, di sains, atau sosial budaya dan itu yang harus dikuatkan yang bermanfaat ketika dimana pun siswa harus mandiri, bisa melihat sesuatu itu menjadi ide yang harus dikembangkan kalaupun itu adalah masalah bisa diselesaikan dengan mandiri.

Diakhir sesi wawancara Ridwan Fauzi mengungkapkan bahwa MTs Cokroaminoto Tanjungtirta itu luar biasa seperti sekolah alam dengan proses pembelajaran berbasis permainan tradisional yang aktif kreatif dan menyenangkan.

“Kebetulan saya suka sekolah alam dan saya dari sekolah alam Bandung ketika saya datang kesini saya merasa bahwa saya seperti berada disekolah alam, saya  lihat gedung yang mewah sekolah yang memiliki fasilitas AC bagi saya tidak aneh tetapi ketika melihat disini saya kagum dan terharu apalagi madrasah ini punya padepokan bambu yang menyejukan untuk belajar”. Ucap Ridwan.

Pewarta: Embun Meilibina Rahayu dan Rosmiana Cahaya Putri