7 Menit Baca

119 TAHUN SYARIKAT ISLAM, SINERGI MEMBANGUN NEGERI

(16 Oktober 1905-16 Oktober 2024)

Oleh: Leken Setyadi

Solusi.Info-Banjarnegara: Syarikat Islam yang awal mula berdirinya bernama Serikat Dagang Islam kini telah memasuki usianya yang ke 119. Organisasi pergerakan yang didirikan oleh KH Samanhudi hingga kini tetap menunjukkan eksistensinya dikancah pergerakan Islam di Indonesia meskipun basis massanya tidak lagi sebesar dahulu. Namun setidaknya keberadaanya sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan Islam yang tetap bertahan merupakan bukti bahwa Syarikat Islam memiliki peran dalam membangun keummatan dalam kancah pergerakan di Indonesia.

Spirit awal berdirinya organisasi Syarikat Islam adalah organisasi yang didirikan sebagai tempat perkumpulan dan pergerakan bagi para pedagang Muslim pribumi yang berupaya melawan penjajahan ekonomi. Kondisi ekonomi Indonesia pada waktu itu sedang tidak baik. Industri batik mengalami kesulitan keuangan yang luar biasa. Di sektor pertanian, hasil panen sawah tidak menentu dan petani miskin makin terlilit utang pada lintah darat atau rumah-rumah gadai milik bangsa Tionghoa. Keadaan itu memaksa Indonesia mengimpor beras dari Rangoon dan Saigon. Belum lagi sistem sewa tanah yang mencekik petani tebu. Spirit itu tetap menyala sehingga Syarikat Islam menjadi salah satu organisasi pergerakan nasional yang teguh dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat pribumi.

Semangat juang anti penjajahan (non kooperatif) yang digaungkan oleh para pendiri telah menjadikan Syarikat Islam diterima disemua kalangan pribumi dan terus bertumbuh menjadi organisasi Islam pertama di Indonesia yang menjadi pelopor gerakan nasionalisme yang menentang kolonialisme dan imperialisme. Organisasi ini menjadi simbol perlawanan bangsa Indonesia terhadap sistem ekonomi kolonial yang menghasilkan kemiskinan dan kemelaratan rakyat.

Sarekat Dagang Islam yang kemudian berubah menjadi Syarikat Islam mendasarkan perjuangannya di atas asas Islam dan mempunyai karkateristik anti-imperialisme, anti-kapitalisme dan anti-feodalisme. perkumpulan yang menghimpun kekuatan ummat Islam tanpa memandang suku maupun golongan itu menggerakkan rakyat untuk melawan imperialisme, kapitalisme dan feodalisme.

Peran Ormas Syarikat Islam di Indonesia

Kehadiran organisasi kemasyarakatan (ormas) Syarikat Islam merupakan manifestasi dari pengakuan Indonesia sebagai negara hukum yang menjunjung tinggi demokrasi di mana setiap individu dan masyarakat memiliki kebebasan berserikat, berkumpul, dan berpendapat yang dijamin dalam konstitusi. Secara lebih terperinci pengaturan mengenai ormas telah tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 16 Tahun 2017.

Ormas Syarikat Islam sejatinya didirikan dan dibentuk oleh masyarakat yang beragama Islam secara sukarela berdasarkan kesamaan visi, misi dan tujuan, untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila. Demikian juga dengan keberadaan ormas Syarikat Islam yang sejatinya dimaksudkan untuk memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan negara.

Ormas Syarikat Islam telah memberikan warna tersendiri dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, baik sejak dari masa pra kemerdekaan maupun pasca kermerdekaan. Ormas Syarikat Islam tidak dapat dipandang sebelah mata karena kehadiran dan keterlibatannya secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah maupun tatanan politik di Indonesia melalui gerakan nyata dalam berbagai sektor seperti, kegiatan keagamaan (dakwah), pelayanan pendidikan, sosial, politik, hingga ke pemberdayaan ekonomi ummat.

Sinergi Membangun Negeri

Peran dan pengaruh Syarikat Islam yang tidak dapat dipandang sebelah mata dalam proses pembangunan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara ini harus terus disinergikan dengan pemerintah. Upaya dan cita-cita yang hendak dicapai oleh Syarikat Islam dalam mewujudkan suatu Dunia Muslim yang sejati dan bisa menurut kehidupan Muslim yang sesungguh-sungguhnya harus terus diperjuangkan. Cita-cita tersebut sebagaimana tertuang di dalam tafsir program asas dan program tandziem Syarikat Islam.

Momentum milad Syarikat Islam yang ke 119 ini harus dijadikan sebagai peluang untuk mewujudkan kehendak kaum Syarikat Islam apalagi dengan adanya transisi pemerintahan. Setidaknya ada beberapa program asas kaum Syarikat Islam yang bisa disinergikan dengan pemerintah saat ini untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan nasional, yaitu:

Membangun Persatuan Ummat

Kaum Syarikat Islam meyakini bahwa untuk menjadikan ummat Islam yang bersatu, terlebih dahulu harus dibangun suatu kaum di Indonesia, yang tidak terpecah belah atau terkotak-kotak.

Persatuan yang demikian itulah yakni persatuan yang tetap berpegang teguh kepada tali (agama) Alloh, yang hendak dibangun oleh kaum Syarikat Islam yang didalam persatuannya itu menjadi bagian dalam Persatuan Ummat Islam se-Dunia.

Jadi sangat jelas bahwa apa yang menjadi cita-cita kaum Syarikat Islam adalah membangun persatuan ummat, tanpa memandang suku, ras dan agama dengan satu ikatan tali Alloh bukan berdasarkan ikatan kekeluargaan ataupun ikatan kepentingan golongan ataupun kelompok tertentu.

Membangun Sistem Pemerintahan yang Demokratis

Syarikat Islam berkewajiban untuk turut serta mewujudkan negeri Indonesia yang merdeka, dengan sistem pemerintahan yang bersifat demokratis yakni suatu pemerintahan yang kekuasaannya bersandar pada kemauan rakyat (ummat), yang menyatakan suaranya secara bebas (sepenuh-penuhnya) didalam suatu Majlis Usy-Syuura’ berupa Majelis Perwakilan Rakyat, Majelis Parlemen atau lain-lainnya yag sejenis itu (demokratis), yang susunan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya haruslah berdasar kepada asas-asas demokrasi yang seluas-luasnya (nasionalisme).

Membangun Penghidupan Ekonomi yang Berkeadilan

Sejarah Negeri tumpah darah kita Indonesia menunjukkan bahwa yang mendasari kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia sampai akhirnya berkuasa dan memerintah dinegeri tumpah darah kita ini, ialah pergerakan dari golongan penarik kekayaan (kapitalist) negara Belanda, yang ternyata semakin lama mendapat keuntungan semakin besar dari hasil pengerukan kekayaan negeri Indonesia.

Kejahatan kapitalisme yang merajalela dengan menggunakan segala cara dan kekuatannya dinegeri Indonesia, ternyata telah menjadi faktor penyebab bangsa kita kehilangan kemerdekaanya, jatuh didalam kenistaan penghambaan kebangsaan dan kenistaan penghambaan pekerjaan.

Khususnya dengan mengingat faktor-faktor yang menyebabkan kematian rasa kebangsaan dan penyebab kesengsaraan hidup hampir seluruh rakyat kita ini, maka Syarikat Islam sadar dengan sesadar-sadarnya merasa wajib untuk memerangi kapitalisme mulai dari benihnya sampai kepada akar-akarnya, oleh karena kapitalisme itu bukan saja sebuah kejahatan didalam pandangan manusia, akan tetapi oleh Alloh Ta’ala diancam juga dengan siksa didunia dan siksa yang lebih pedih lagi diakhirat.

Disinilah peran penting Syarikat Islam untuk ikut untuk bersinergi dengan pemerintah turut serta membangun negeri dengan membangun penghidupan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kesamaan Derajat Manusia Di Dalam Pergaulan Hidup Bersama Dan Di Dalam Hukum

Disebabkan salah didalam memahami dan menjalankan Agama Alloh yang sejati dan terlebih lagi mementingkan dan mengagungkan materi semata,  maka timbullah berbagai macam persoalan yang berkenaan dengan sosial kemasyarakatan yaitu problem-problem yang senantiasa menyebabkan terjadinya perpecahan, kegaduhan, saling berbantahan, perselisihan, dan lain-lain seperti:

  1. Persoalan kaum buruh dan persoalan pengangguran
  2. Persoalan pertanian
  3. Persoalan kaum pedagang kelas menengah
  4. Persoalan buruh pabrik kelas menengah
  5. Persoalan perempuan

Syarikat Islam menolak perbedaan derajat manusia didalam pergaulan hidup bersama dan didalam hukum. Kaum Syarikat Islam meyakini bahwa yang menjadikan perbedaan derajat manusia dihadapan Alloh adalah hanya ketaqwaanya, Kaum Syarikat Islam juga mengakui persamaan harkat dan martabat dalam pandangan Alloh swt antara mukmin laki-laki dan mukmin perempuan.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka Syarikat Islam harus mensinergikan dengan pemerintah agar terwujud kesamaan derajat manusia didalam pergaulan hidup bersama dan di dalam hukum.

Semoga Alloh SWT memberikan petunjuk dan pertolongan kepada kita semua.

(Direktur Pusat Kajian Islam dan Kebangsaan, dan Ketua FKGC Kabupaten Banjarnegara).